Here We Are: Yangki Imade Suara | Citra Tamara Sari | Narendra Widhitama P. | Edo Dewantara | Follow Kandank Ilmu Twitter | Join us on Facebook

TRANSLATE: English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, March 11, 2010

Review Kajian 2 : Ramah Lingkungan Berdampak pada Alam dan Ekonomi

Berikut ini laporan Kajian 2 yang diselenggarakan oleh Divisi RnD HIMA IESP UNPAD yang ditulis oleh tim humas Unpad

http://www.unpad.ac.id/archives/21921

Laporan oleh: Artanti

Isu tentang usaha penyelamatan bumi akibat perubahan iklim semakin hangat untuk diperbincangkan. Isu ini tidak hanya berpengaruh pada lingkungan tetapi juga mempengaruhi aspek kehidupan yang lain, salah satunya perekonomian. Penyelamatan bumi dengan melakukan berbagai penghematan energi misalnya, akan berakibat pula pada penghematan uang, dan lingkungan hidup pun akan lebih terjaga.

Saki Fujiwara

Saki Fujiwara (berdiri) ketika memaparkan materinya sebagai duta lingkungan (Foto: Tedi Yusup)

”Menurut kami isu tentang lingkungan ini merupakan isu hangat yang patut untuk diangkat. Kami ingin menunjukkan bahwa ekonomi dan lingkungan merupakan isu yang berkaitan. Ekonomi dan lingkungan merupakan dua hal yang sebenarnya saling berhubungan, tanpa bisa mengorbankan salah satunya,” jelas Ridela Sheila, panitia sekaligus moderator pada acara tersebut.

Acara yang diprakarsai oleh Hima IESP Unpad ini berlangsung di Bale Rumawat, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (3/3). Acara ini khusus mengundang duta lingkungan asal Jepang, Saki Fujiwara sebagai pembicara. Di usia mudanya, yakni 20 tahun, Saki telah mendatangi 19 negara, termasuk Indonesia, untuk berbicara mengenai masalah lingkungan.

Menurut Saki, pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim di dunia. Hal tersebut akan mengakibatkan kenaikan temperatur yang terus menerus, beberapa pulau akan hilang akibat naiknya permukaan air laut, dan dampak paling buruk di masa depan adalah manusia tidak bisa hidup di bumi lagi.

Di Jepang, pembelian mobil ramah lingkungan disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya menjadi lebih murah. Selain itu, pemerintah Jepang akan memberikan sejumlah uang kepada masyarakatnya, apabila mereka melalukan sesuatu yang berguna bagi lingkungan. Hal ini menunjukkan pemerintah Jepang saat ini sudah peduli terhadap masalah lingkungan. Masyarakat Jepang pun sudah banyak yang sadar akan masalah lingkungan ini. Salah satu hal sederhana namun berdampak besar yang mereka lakukan adalah membawa tas sendiri ketika berbelanja sehingga mereka tidak menggunakan tas plastik seperti di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Saki mengungkapkan idenya tentang bagaimana membuat sebuah perubahan besar untuk lingkungan yakni: dimulai dari menumbuhkan kesadaran, lalu ditambah dengan perilaku sederhana, dan dilakukan oleh banyak orang. Ketiga hal tersebut akan membuat perubahan besar yang positif terhadap lingkungan.

Selain Saki, yang bertindak sebagai pembicara pada acara tersebut adalah dosen FE Unpad, Ahmad Komarulzaman. Menurut Ahmad, banyak bencana yang terjadi di Indonesia akibat kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Ahmad bahkan mengambil contoh bencana longsor di Ciwidey yang diakibatkan karena sudah rusaknya lingkungan yang mengakibatkan tanah mengalami erosi.

Ahmad mengusulkan penghapusan energi BBM dan listrik dari pemerintah sebagai langkah upaya untuk menyelamatkan lingkungan. Penghapusan subsidi ini akan membuat masyarakat menjadi lebih bijak lagi dalam penggunaan BBM dan listrik, sehingga penggunaan energi akan lebih efisien. “Jika subsidi dihapus, maka akan ada kelebihan anggaran. Anggaran ini dapat diberikan sebagai kompensasi kepada rumah tangga, terutama rumah tangga miskin,” jelasnya.

Namun, penghapusan subsidi ini pun akan menimbulkan efek lain. “Penghapusan subsidi ini tidak memberikan bauran energi yang kondusif, karena mendorong terjadinya fuel-switching dari BBM ke batubara yang harga konsumennya menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, diperlukan instrumen tambahan untuk mengantisipasi perubahan harga relatif yang tidak kondusif ini,” lanjutnya.

Sebelum menyudahi acara, kedua pembicara ini masing-masing mengungkapkan pesan penting yang ingin mereka sampaikan kepada audiens. “Kita harus mengambil tindakan dari sekarang, jangan tunggu pemerintah dahulu yang bertindak,” jelas Saki. Selain itu, Ahmad pun menyampaikan pesannya “Kita punya banyak masalah lingkungan yang bisa berdampak ke masalah lain. Mari kita ganti gaya hidup kita menjadi lebih ramah terhadap lingkungan.” (eh)*

Kandank Ilmu Team
blog comments powered by Disqus