Here We Are: Yangki Imade Suara | Citra Tamara Sari | Narendra Widhitama P. | Edo Dewantara | Follow Kandank Ilmu Twitter | Join us on Facebook

TRANSLATE: English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, November 21, 2009

Kajian II


Coming Soon on December!


Pemadaman bergilir di daerah ibu kota meresahkan banyak pihak, industri kecil dan menengah tidak dapat beroperasi karena satu-satunya sumber adalah listrik PLN. Sementara industri besar harus mengeluarkan dana jauh lebih besar akibat pemadaman ini.

Sudah efektif kah kinerja BUMN saat ini?
Bagaimana tanggapan banyak pihak mengenai privatisasi BUMN?
Apakah privatisasi PLN lebih efektif?
Mau tau kelanjutannya?

Datang dan hadirilah KAJIAN II dengan tema "Efektifitas Kinerja BUMN di Mata Masyarakat".

Thursday, November 19, 2009

Pentingnya Periklanan Bagi Perekonomian Indonesia


Surya Dinata
(Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran)



Pendahuluan

Advertising (periklanan) adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi individu untuk membeli produk atau layanan atau dukungan kandidat politik atau ide. Iklan tulis mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Ketika itu, iklan berisi mengenai budak-budak yang melarikan diri dari tuannya atau mengenai penyelenggaraan pertandingan Gladiator, pada masa ini iklan hanyalah berupa surat edaran.

Beberapa waktu kemudian barulah muncul metode periklanan yang ditulis dengan tangan dan dengan kertas yang lebih besar di Inggris. Iklan pertama yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer Maret 1648. Sampai tahun 1850-an, di Eropa iklan belum sepenuhnya dimuat di suratkabar. Kebanyakan masih berupa pamflet, leaflet, dan brosur. Iklan majalah pertama muncul dalam majalah Harper tahun 1864.

Ada beberapa teori mengenai perikalan. Menurut Nelson (1970,1974) “Advertising akan informatif bahkan ketika tidak menyebutkan harga atau fungsi ataupun keistimewaan yang lain”. Peran informatif ini akan berguna bagi masyarakat. Nelson membedakan 2 jenis produk. Yang pertama “search good” (baju dingin dan makanan) dimana masalah utamanya adalah dimana barang–barang yang tersedia dan apa yang mereka jual pada harga tertentu. Yang kedua “experience good” (computer dan alat elektronik) dimana masalah utamanya adalah kualitas yang baik dan dapat dinilai hanya setelah pembelian dan pengalaman.

Sementara menurut Becker dan Murphy (1993), iklan dilihat sebagai pelengkap untuk komsumsi sehingga iklan dapat meningkatkan nilai dari barang yang dikonsumsi hal ini dapat terjadi dengan dua cara :

1. Advertising dapat bertindak seperti network external bagaimana untuk menciptakan crowd appeal (ketertarikan agar orang–orang berkumpul).

2. Konsumen menyukai produkseperti halnya orang lain.

Gambaran Advertising Menurut Penulis

Menurut penulis, dimulai dari kebutuahan dari suatu media massa untuk mendapatkan pendapatan dan sebagai tambahan untuk menutupi biaya produksi yang cukup besar periklanan cukup berkembang di Indonesia. Setelah peranan advertising dinilai baik karena mempunyai jangkauan yang luas, banyak perusahaan menawarkan baik barang maupun jasa yang mereka produksi melalui advertising.

Disamping itu, Dengan munculnya advertising, konsumen dapat mengetahui informasi yang lengkap mengenai produk alternatif, style, kualitas, dan harga. Sehingga dapat disebutkan dengan munculnya advertising dapat mengakibatkan shopping experience dari konsumen berubah.

Dilihat dari sisi perusahaan dalam mendistribusikan/memasarkan produknya, saat advertising semakin canggih dapat merubah struktur pasar dan “the nature of firm”. Struktur pasar dapat berubah katrena adanya informasi yang semakin baik sehingga bisa saja dari bentuk pasar yang tadinya monopolistik menjadi pasar persaingan sempurna . Sementara “the nure of firm (perusahaan ada karena adanya laba positif)” dengan adanya kenaikan dari jumlah pembeli/segmentasi pasar sehingga pendapatan total naik.

Dampak Advertising

Dengan adanya Advertising, perbandingan dalam hal berbelanja (tawar-menawar anatara konsumen dan produsen) jauh berkurang karena konsumen juga meiliki informasi yang baik terhadap produk yang ditawarkan. Selain itu perusahaan memiliki insentif untuk memperluas jangkauan produk yang mereka tawarkan dan untuk beroperasi dalam skala yang lebih luas (peningkatan economic of scope).

Dengan tidak adanya Advertising akan terjadi kurangnya informasi mengenai suatu produk, belanja atau transaksi jual beli bersifat lokal (misalnya hanya terjadi di pasar saja) dan kesempatan untuk perusahaan melakukan ekspansi itu sangat kecil.

Pentingnya Advertising di Indonesia

Advertising mempunyai pengaruh ke beberapa sektor. menurut saya bagi perekonomian indonesia advertising juga mempunyai peran yang teramat penting karena dapat meningkatkan penjualan produk dan jasa yang dihasilkan oleh produsen-produsen indonesia (beras, tekstil, dll), menciptakan lapangan kerja dan membantu meningkatkan ekspor.

Dengan adanya advertising, masyarakat dapat mengenal produk – produk buatan dalam negeri jauh lebih baik sehingga “willingness to pay” dari masyarakat indonesia sendiri terhap barang produsi dalam negeri tersebut naik. Sehingga pendapatan negara menjadi naik.

Oleh karena itu output yang diminta dari barang produksi dalam negeri naik. Untuk meningkatkan output tersebut perusahaan membutuhkan input yang lebih banyak (modal dan tenaga kerja) sehingga permintaan terhadap tenaga kerja dari perusahaan naik . dan terciptalah lapangan kerja yang baru. Disamping hal tersebut lapangan kerja juga dapat terbentuk dari sisi perusahaan advertisingnya sendiri. Karena advertising dianggap perlu maka banyak perusahaan advertising yang bermunculan sehingga tercipta lagi lapangan kerja yang baru.

Dengan adanya advertising mengenai gambaran/informasi produk- produk dalam negeri yang informasinya tersebar hingga luar negeri maka orang–orang luar negeri yang tertarik dengan kualitas, model atau apapun dari produk Indonesia dan membelinya (terdapat permintaan dari luar negeri sehingga Indonesia dapat mengekspor produknya ke negara tersebut). Oleh karena itu pendapatan negara Indonesia dapat naik

Kesimpulan

Menurut penulis, peran advertising bagi perekonomian khususnya di Indonesia sangat sangat penting karena dapat meningkatkan penjualan produk dalam negeri di Indonesianya sendiri maupun hingga ekspor keluar negeri disamping dapat menigkatkan lapangan pekerjaan sehingga dapat menekan angka pengangguran. Maka dengan ada tidaknya advertising, pembangunan negara Indoesia menjadi meningkat tapi pertumbuhan negara Indonesia juga bertambah.



Kandank Ilmu Team

Pembangunan Ekonomi Indonesia

Hilton Simamora
(Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran)



Pembangunan ekonomi suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, seperti kondisi fisik alamnya, lokasi geografis, kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan sumber daya manusia, kondisi awal ekonomi, sosial budaya, peran pemerintah, perkembangan teknologi, kondisi ekonomi politik dunia dan keamanan global. Negara–negara dengan perekonomian yang maju tahu bagaimana memaksimalkan hal-hal tersebut agar perekonomian mereka tetap bertumbuh.

Sekarang bagaimana dengan Indonesia? Negara yang penuh ironi, Negara yang punya segalanya tapi kekurangan banyak hal. Sekarang kita lihat kondisi fisik alam Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi kekayaannya. Laut luas dan melimpah tapi tidak membuat nelayan kaya, gas yang melimpah tapi kesulitan gas. Komoditas pertanian dan perkebunan Indonesia menempati peringkat 1-6 penghasil terbanyak di dunia seperti beras, lada, kopi, cokelat, kelapa sawit, karet, dan biji-bijian. Apakah masyarakat Indonesia makmur dengan kondisi seperti itu? Tidak. Yang terjadi justru sebaliknya, banyak masyarakat Indonesia kekurangan bahan makanan yang justru Indonesia menghasilkan sangat banyak bahan-bahan makanan tersebut. Jika dilihat dari lokasi geografis sudah tidak diragukan lagi ,Indonesia memilki letak yang sangat strategis. Banyak masalah dalam kualitas sumber daya manusia di Indonesia, banyak yang tidak terdidik dan tidak terlatih, akibatnya banyak angkatan kerja yang tidak siap memasuki dunia kerja. Kondisi awal ekonomi kita yang tidak terlalu baik karena jika diukur dengan ukuran apapun pemulihan ekonomi Indonesia jauh ketinggalan dari negara-negara yang juga terkena krisis seperti Thailand hal ini terjadi karena krisis yang kita hadapi jauh lebih berat dan lebih kompleks sehingga menimbulkan kerusakan sistemik di bidang-bidang lainnya seperti sosial budaya, politik hukum dan keamanan dan peran pemerintah juga sangat minim dalam hal ini, sedangkan perkembangan teknologi adalah hal yang sangat penting dan Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara sekalipun. Faktor-faktor itulah yang membuat perekonomian Indonesia sulit untuk maju. Sebuah pertanyaan sederhana apakah kondisi seperti ini akan berubah? Mungkinkah masyarakat Indonesia makmur? Pertanyaan tersebut mungkin dapat terjawab saat kampanye Pilpres 2009 lalu. Janji-janji ekonomi SBY-BOEDIONO mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut karena pasangan inilah yang menentukan nasib pembangunan ekonomi Indonesia 5 tahun ke depan. Apa saja janji-janji ekonomi SBY-BOEDIONO?I

Inilah janji-janji ekonomi pasangan tersebut:
1. Pertumbuhan ekonomi 7% diakhir pemerintahan
2. Inflasi rendah (sekitar 4%)
3. Suku bunga/ BI rate sekitar 6% (terendah sepanjang sejarah)
4. Infarstruktur dipercepat (tol trans Jawa, trans Kalimantan, bandara , pelabuhan , dll)
5. Reformasi birokrasi (pemerintahan bersih dengan memperhatikan kesejahteraan PNS, TNI, Polri)
6. Hutang luar negeri dipangkas (mengurangi ketergantungan pada kreditur luar negeri, saat ini rasio hutang terhadap PDB terus turun sekitar 32%)
7. Privatisasi BUMN tidak berlebihan (lebih professional dan transparan terutama melalui bursa saham)
8. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran (kemiskinan harus turun 8-10%, pengangguran 5-6%)
9. Swasembada pangan seperti beras, jagung, kedelai, gula, daging.

Untuk dapat merealisasikan semua janji-janji tersebut pemerintahan SBY-BOEDIONO membutuhkan strategi khusus karena semua pihak pasti tahu janji-janji tersebut termasuk hal yang sulit direalisasikan.

Sekarang coba kita bahas semua janji-janji ekonomi SBY-BOEDIONO tersebut. Bicara mengenai pertumbuhan ekonomi maka kita bicara mengenai masalah yang sangat kompleks dan memilki banyak sudut pandang. Tujuan akhir kebijakan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Masyarakat awam tidak memperdulikan pertumbuhan ekonomi walaupun telah mencapai berapa ratus persen, bagi mereka kesejahteraan adalah kondisi nyata yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat hanya menuntut 2 hal dasar yaitu pertama mereka menginginkan agar biaya kebutuhan hidup tetap stabil, khususnya kebutuhan pokok dan kedua mereka menginginkan penghasilan yang layak dan meningkat. Pertumbuhan 7% yang ditargetkan pemerintah tidaklah salah, akan tetapi harus dilihat dari sudut pandang yang benar-benar berpihak pada masyarakat. Pertumbuhan ekonomi secara agregat makro dapat terjadi walaupun masyarakat banyak yang hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi harus lah merata. Pemerintah juga menginginkan inflasi yang rendah sekitar 4%, hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan pemerintah kedepannya adalah menekan inflasi. BI rate yang ditargetkan pemerintah juga yang terendah sepanjang sejarah yaitu 6%, pemerintah dalam hal ini sangat ingin meningkatkan iklim investasi sehingga pemerintah juga menargetkan pembangunan infrastruktur yang besar-besaran seperti jalan, bandara dan pelabuhan. Bagaimana hal-hal tersebut dapat diwujudkan? Ilmu ekonomi dapat membantu kita merumuskan langkah-langkah apa yang diperlukan. Namun untuk mewujudkannya perlu suatu kombinasi penerapan ilmu ekonomi, administrasi manajemen yang baik, kebijakan politik dan diplomasi. Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Pertama untuk memelihara stabilitas ekonomi ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu kebijakan fiskal dan moneter yang harus sangat berhati-hati dan penyehatan sektor keuangan secara antisipatif. Kedua yang sangat vital adalah untuk memenuhi sasaran pertumbuhan ekonomi ada 2 hal yang dapat dilakukan yang jika dilakukan dengan benar maka akan segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi. Agar hal tersebut maksimum maka pertumbuhan ekonomi harus memilki corak dan arah yang jelas dan disinilah peran kebijakan perdagangan dan industri. Apakah industri yang tumbuh adalah industri yang efisien dan berdaya saing? Apakah dapat menyerap banyak tenaga kerja? Jika jawabannya ya maka pertumbuhan ekonomi dapat terealisasi dengan baik karena memiliki arah yang jelas. Setelah kita melihat faktor-faktor untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi seperti infrastruktur dan investasi maka kita dapat simpulkan bahwa strategi ekonomi SBY-BOEDIONO untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sudah tepat, hanya harus juga disertai dengan pemerataan di berbagai daerah dan di berbagai bidang. Sekarang setelah ekonomi bertumbuh maka akan dipikirkan apakah pertumbuhan itu akan berlanjut? Dalam ilmu ekonomi dikenal konsep growth potential yaitu suatu batas pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang menentukan potensi pertumbuhan ini adalah kualitas institusi-institusinya, kualitas sumberdaya manusia, sumber daya alam dan teknologi. Jika kita lihat dari institusi-institusi yang paling menghambat adalah lemahnya kinerja birokrasi. Sehingga dalam janji ekonomi SBY-BOEDIONO terdapat janji reformasi birokrasi yaitu pemerintahan yang bersih dan kesejahteraan bagi PNS, TNI, Polri. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menyangkut 2 hal yaitu pendidikan dan kesehatan sehingga dalam janji ekonomi diperlukan pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia yang dalam hal pendidikan dan kesehatan sangat memprihatinkan. Sumberdaya alam juga perlu strategi yang jelas dalam pengelolaannya sehingga memberikan efek yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam hal ini BUMN yang mengelola sumber daya alam perlu meningkatkan kinerja dan janji ekonomi mengatakan bahwa privatisasi BUMN akan lebih professional dan transparan. Karena selama ini privatisasi BUMN tidak jelas dan kinerja pengelolaan sumberdaya alam sangat kacau. Suatu strategi teknologi perlu juga disusun karena kemajuan teknologi adalah kunci kemajuan suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan saat ini adalah pertumbuhan ekonomi yang urgensi, oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah dan kebijakan yang ekstra keras untuk memenuhi hal yang sangat urgensi misalnya membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Hal yang dapat dilakukan adalah :
a. Kebijakan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang komprehensif dan realistis sehingga tidak ada lagi masalah kekurangan dana seperti yang sering terjadi.
b. Pelatihan yang benar-benar meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengisi lowongan kerja yang ada.
c. Pembenahan mendasar terhadap pengelolaan tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke luar negeri.
d. Gerakan pengentasan kemiskinan dengan strategi yang jelas dan penyusunan serta pelaksanaannya melibatkan semua stakeholder penting termasuk departemen, pemerintah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat, dan masyarakat miskin itu sendiri.

Pertumbuhan ekonomi juga tidak dapat dijadikan suatu patokan keamanan ekonomi dari krisis. Jika kita melihat secar historis sebelum krisis 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 1980 tumbuh rata-rata 8% per tahun dan pada 1997 tumbuh 7,4%. Inflasi juga cenderung turun sejak 1980 yaitu sekitar 9% menjadi 5,1% pada juni 1997. Selam 1990an nilai ekspor juga tumbuh 14%. IHSG juga menunjukan bahwa pasar modal bergairah pada akhir 1997. Tidak ada tanda-tanda krisis moneter yang hebat sebelum terjadinya kenaikan harga-harga barang yang dipicu merosotnya nilai rupiah. Hal ini yang menyebabkan terjadinya kepanikan di berbagai sektor sehingga perbankan pun mengalami guncangan hebat dan banyak bank yang dilikuidasi. Itulah sekilas tentang krisis 1998 yang pernah dialami Indonesia pada masa orde baru. Kita pasti tidak mau hal tersebut terjadi lagi walaupun kita tidak dapat menangkal faktor-faktor global yang mungkin terjadi.

Sekali lagi hal tersebut diatas membutuhkan koordinasi yang baik dari setiap birokrasi dan pihak yang terlibat sehingga diharapkan jika semua hal diatas koordinasi sudah berjalan dengan baik maka pertumbuhan ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat kecil dapat terwujud.

Kebijakan-kebijakan ekonomi secara teori (penelitian, pembuat analisis kebijakan, membuat model ekonometri) sangat berbeda dengan kenyataannya. Pertama perumus kebijakan ekonomi akan menghadapi situasi yang dinamis, kemudian ia akan menghadapi respons kebijkan karena respon tersebut juga bisa berasal dari luar lembaga terkait. Oleh karena itu kebijakan tidak dapat langsung diaplikasikan seperti yang dirumuskan dalam berbagai teori tapi melewati suatu proses dinamis yang akan berhubungan dengan berbagai kepentingan politik.


Kandank Ilmu Team

Tuesday, November 10, 2009

Draft Pedoman Sistematika Skripsi Jurusan IESP UNPAD

Banyaknya permintaan dari mahasiswa akan draft pedoman sistematika skripsi sehingga akhirnya Kandank Ilmu mendapatkan dokumen tersebut dari jurusan.
Berikut ini draft pedoman sistematika penyusunan skripsi yang dikeluarkan oleh Jurusan IESP UNPAD. Silahkan di download dalam format Microsoft Document 2007 (.docx)

Thanks to Pak Kodrat Wibowo (Ketua Program IESP UNPAD), Pak Ferry Hadiyanto (Sekretaris Program IESP UNPAD) dan Rullan Rinaldi.

Kandank Ilmu Team

Jadwal Pelaksanaan KKNM Unpad Tahun 2010

Berdasarkan surat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran dengan nomor surat 468/H6.27/LPPM/KN/2009 tentang Jadwal Pelaksanaan KKNM Tahun 2010 yang terdiri dari dua periode;

1. KKNM Periode Bulan Januari - Februari 2010
  • Pendaftaran Mahasiswa KKNM Tanggal 23 November - 4 Desember 2009
  • TOT DPL Tanggal 16 - 17 Desember 2009
  • Kuliah Umum Tanggal 19 Desember 2009
  • Pembekalan Tanggal 18 - 20 Desember 2009
  • Pemberangkatan Tanggal 15 - 16 Januari 2010
  • Penarikan Mahasiswa dari Lokasi KKNM Tanggal 13 Februari 2010
2. KKNM Periode Bulan Juli - Agustus 2010
  • Pendaftaran Mahasiswa KKNM Tanggal 17 - 28 Mei 2010
  • TOT DPL Tanggal 17 - 18 Juni 2010
  • Kuliah Umum Tanggal 19 Juni 2010
  • Pembekalan Tanggal 21 - 26 Juni 2010
  • Pemberangkatan Tanggal 30 Juni 2010
  • Penarikan Mahasiswa dari Lokasi KKNM Tanggal 4 Agustus 2010
Berdasarkan informasi yang Kandank Ilmu miliki, Untuk KKNM Periode Bulan Januari - Februari lokasinya kemungkinan besar di daerah Pantai Utara Jawa Barat dan untuk KKNM Periode Bulan Juli - Agustus 2010 lokasinya kemungkinan besar di daerah Pantai Selatan Jawa Barat.

Kandank Ilmu Team
Reblog this post [with Zemanta]